Perbedaan kabel UTP (RJ45-RJ11) dan Coaxial
A. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari repeater.
Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :
- Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel
Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari
British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai,
bukan nama kabelnya.
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
- Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.
- Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi
:
- Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.
- Impedansi Terminator 50 Ohm.
- Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel
Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai untuk
instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial
Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat
menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai
backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis :
Spesifikasi Teknis :
- Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter
- Impedansi terminator 50 Ohm.
- Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.
Supaya
komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. Koneksi
antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop
cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI )
pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.
Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
Konektor :
Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
Konektor :
- BNC Kabel konektor, untuk menghubungkan kabel ke T konektor
- BNC T konektor, untuk menghubungkan kabel ke komputer
- BNC Barrel konektor, untuk menyambung 2 kabel BNC
- BNC Terminator, untuk menandai akhir dari topologi bus
Sesuai dengan
kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet dengan media transmisi coax
hanya ada satu kecepatan transfer data (10 Mbps). Terminator yang dapat
digunakan adalah terminator dengan nilai resitansi sebesar 50 OHM.
Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengurangi performansi dari jaringan komputer tersebut. Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung di dalam sistem ethernet karena biayanya murah
B. UTP (Unshielded Twisted Pair)
Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengurangi performansi dari jaringan komputer tersebut. Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung di dalam sistem ethernet karena biayanya murah
B. UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri
dari 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini,
hanya digunakan 4 buah saja untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).
Perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel ini adalah konektor
kabel UTP (RJ-45) dan HUB/SWITCH. Ada beberapa klasifikasi kabel yang digunakan
untuk jaringan twisted-pair, tapi yang paling populer adalah Category 5
(CAT 5). Masih ada beberapa klasifikasi untuk CAT 5 ini, untuk pemakaian biasa
digunakan CMR Cable. Kabel CAT 5 dijual dalam bentuk rol di dalam karton
berlubang untuk memudahkan penanganannya.Pada ujung-ujung kabel CAT 5 ini
dipasangkan konektor yang dikenal sebagai konektor RJ-45 (RJ dari kata
‘Registered Jack’).Konektor RJ-45 ini mirip dengan konektor pada kabel telepon
(RJ-11). Bila pada kabel telepon menggunakan tiga pasang kawat, maka kabel
network ini menggunakan empat pasang.
Ada dua macam pemasangan yang menghasilkan ‘Ujung A’ (End A)
dan ‘Ujung B’ (End B). Urutan pemasangan kawat pada konektor yang dikenal
sebagai End A dan End B ini pada dasarnya adalah standar EIA568A dan EIA568B.
Kabel CAT 5 yang kerdua ujungnya adalah Ujung A disebut sebagai straight-through
cable (kabel langsung), sedangkan bila yang satu Ujung A dan yang lainnya
Ujung B dinamakan cross-over cable (kabel silang).
Apabila ingin menghubungkan dua komputer langsung tanpa
menggunakan hub dengan kabek network, maka yang diperlukan adalah cross-over
cable. Hubungan komputer dengan menggunakan hub memerlukan straight through
cable. Sebenarnya pada kabel CAT 5 tidak semua kawat terpakai. Hanya kawat yang
terhubung pada pin nomor 1, 2 ,3 dan 6 yang terpakai sedangkan kawat yang
terhubung pada pin nomor 4, 5, 7 dan 8 tidak terpakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar